Saturday, November 20, 2010

Keluarga atau Uang?

"Haah.. Capeknya mencari uang. Demi menghidupi keluarga ku nich, Aku jadi jarang di rumah.".

Begitulah kiranya seorang sahabat saya berucap. Tuntutan hidup yang begitu keras untuk membiayai Anak dan Istrinya
dirumah, menyebabkan dia untuk bekerja ekstra keras untuk dapat bertahan hidup. Bertahan dari kerasnya terjangan arus kebutuhan di Ibu Kota.

Memang, harus di akui, uang itu penting untuk dapat bertahan hidup. Semua dapat lancar dengan uang di negara ini. Uang untuk makan, minum, hiburan, hal administrasi, bahkan untuk buang hajat di wc pun, kita membutuhkan uang untuk membayar. Tetapi, disamping itu, ada keluarga juga yang harus kita hidupi dengan kasih sayang. Mana yang lebih penting? Uang atau Keluarga. Salah satu dari 2 objek ini harus di korbankan.

Ada beberapa dari mereka, sebutlah, Suami dan Istri yang sudah mempunyai anak. Suami sudah dalam keadaan bekerja, tetapi, penghasilan sang Suami tidak dapat menutupi kebutuhan keluarga walaupun mereka sudah ber-irit-irit ria. Jadilah si Istri kemudian ikut berkarya. Nah, di sini, otomatis, si anak juga yang jadi korban. Di titipkan lah si Anak ini,.. mungkin ke orang tua si Suami atau si Istri, atau juga, mungkin mempekerjakan pembantu, yang mana, di sini juga membutuhkan biaya lagi yang keluar. Karena tindakan ini, biasanya perkembangan anak, bisa menjadi tidak sesuai seperti apa yang di dambakan oleh kedua orang tuanya. Ya.. resiko lah, di urus oleh orang lain.

Oleh karena itu, mungkin sebaiknya jika Istri ikut berkarya, carilah solusi yang bisa menuntaskan 2 masalah sekaligus. yaitu, bisa mendapatkan pendapatan, dan juga bisa memantau perkembangan anak sesuai dengan yang di harapkan. Saya di sini menyebutkan si Istri, karena, mayoritas anak itu lebih dekat kepada sang Ibu. Ya. sekali lagi. balik kepada anda. Keluarga... atau Uang yang akan Anda Korbankan?

No comments:

Post a Comment